Betapa saya sangat takut sakit, sampai-sampai semalam setelah makan minyak banyak, dari tumis, dari nasi goreng, dari kue-kue nastar, dari brownies lebaran, saya bertanya-tanya akankah wajah saya, setelah ini dikotori jerawat, dan yangb lebih menakutkan adalah ketika mau menghabiskan tengteng di lemari makan, saya melihat bagian bawah plastiknya bolong dan sobek, kemudian saya kira itu bekas gigitan tikus, dan saat itulah saya kaget, sebab tadi dari plastik itu saya makan satu tengteng, jangan-jangan tengteng yang saya makan ada bekas gigitan tikusnya, jangan-jangan ada kuman tikus yang saya makan,...waduh teringat dulu, setelah makan makanan yang diseret tikus saya langsung jatuh sakit panas dingin sampai berhari-hari, dan tidak bisa diatasi dengan obat, dan kalau sekarang sampai terjadi lagi begitu, waduh, berarti rusaklah program sehat saya. Sudah menetapkan diri buat makan satu kali saja dalam sehari, sudah membeli buah-buahan, sudah menulis segala tentang kesehatan, eh diri sendiri malah sakit. Pasti akan sangat memalukan.
Saya takut sakit, setelah memakan tengteng bekas tikus itu, sampai-sampai, saya segera memakan sisa brownies yang banyak menteganya, siapa tahu saja mentega itu menetralisir kuman yang masuk ke perut saya, mendesak kuman itu supaya segera terdorong masuk usus besar, kemudian usus kecil,sampai ke dekat lubang kotoran, supaya segera keluar. Saya pun segera turun ke lantai satu mencari melon yang saya simpan, kemudian memakannya, banyak-banyak, siapa tahu buah melon ini menjadi penetral kuman tikus itu, saya memotong kemudian memakannya luar di emperan ruko, bijinya saya jatuhkan sembarangan, begitu pula cangkangnya, sangat tidak menghargai kebersihan, kemudian naik lagi ke lantai tiga, ke ruang kerja, dan teringat, saya belum mendapatkan minuman. Air putih dalam galon habis, dan wah ini berbahaya, bisa-bisa penyakit yang masuk itu akan benar-benar bersarang dalam pencernaan, maka segera saya mencari uang dalam tas, mengambil sepuluh ribu dan segera berlari ke Mall, melihat orang-orang di sana, santai sekali makan ayam, di mana sebelumnya saya memandang mereka yang memakan ayam goreng mahal itu sebenarnya tengah terancam penyakit, mereka makan makanan kolesterol, dan mereka terancam penyakit, mereka makan banyak mereka terancam penyakit, tapi mengingat keadaan saya sekarang, justru yang lebih bahaya suasananya dari mereka adalah saya--saya justru lebih terancam penyakit dari mereka, segera ke lantai bawah mall, masuk rungan Food Hall, tanpa ragu membeli minuman, kembali ke ruang kerja dan segera menenggaknya, berkali-kali sampai kekenyangan, sampai-sampai saat shalat isya, saya rasakan sendawa di tenggorokan, kemudian ada isi lambung yang keluar. Tanpa mau banyak acara lagi, saya ingin segera menidurkannya, karena saya anggap tidur adalah obat, saya harap saat tidur badan melakukan perbaikan dirinya, dan menangkal penyakit yang akan datang, dan saya tidak jadi sakit, makanya sangat jengkel pas waktu siap-siap tidur, sarung malah hilang, ini ke mana sih sarung saya, tadi kan sudah saya siapkan, tadi yakin sarung hijau itu sudah saya bawa, ke mana ya, maka saya tengok ke bawah kasur, tak ada, saya tengok ke kursi kerja tak ada, ke dekat lemari buku tak ada, ke meja, ke bawah meja, ke dekat kamar mandi, ini di mana sih, yakin tadi saya bawa, haduh ada-ada saja nih sarung hilang, kemudian saya buka balik tas laptop yang saya siapkan buat nonton film sebelum tidur, dan ternyata sarung hijau itu ada di sana. Saya segera tidur, setelah sebelumnya nonton wayang dulu di youtube, dan ketika bangun badan masih segar, tapi saya tetap masih waspada dan bertanya-tanya apakah saya sudah aman?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Betapa Saya Takut Kesehatan Ini Hilang"
Post a Comment