Saya adalah seorang penulis amatir, pemula, bahkan buta
dosa-dosa penulis. Awal mula saya mulai rajin menulis ialah bulan September
2014. Facebook saya yang tadinya hanya berisi keluhan-keluhan, ocehan ga jelas,
bahkan status-status galau akhirnya saya putuskan untuk saya isi hanya dengan
opini-opini panjang karangan saya, atau lebih sering saya sebut ‘Cerita Garing
Ga Jelas’. Awal mula saya menulis banyak sekali kata-kata yang saya singkat,
bahkan jika setelah koma dan titik harus diberi spasi pun baru saya ketahui
belakangan ini. Begitu juga letak titik koma dalam percakapan, tanda kutip
dankata apa saja yang harus saya gunakan
huruf kapital di awal katanya. Saya hanya berfikir jika cerita yang saya tulis
menarik orang akan suka dan tak perlu ejaan yang baik dan benar, tapi ternyata
semua salah. Akhirnya perlahan-lahan tulisan-tulisan saya mulai membaik, walau
masih banyak ditemukan dosa-dosa di sana-sini. Tapi dasar-dasar cara menulis
yang baik dan benar alhamdulillah sudah saya pahami. Itu semua berkat saya yang
iseng-iseng browsing mencari komunitas para penulis, yang saya temukan di hasil
pencarian teratas ada dua grup yang cukup menarik hati saya, pertama ada yang
namanya KBM (Komunitas Bisa Menulis) dan yang satu lagi adalah KPKers
(Komunitas Penulis Kreatif). Singkat cerita bergabunglah saya ke kedua grup
tersebut. Banyak pelajaran-pelajaran berharga yang saya dapat dari sana, dari
hasil saya baca komentar-komentar dan kritikan terhadap suatu karya. Ketika
saya pikir saya sudah cukup paham dasar-dasar menulis lalu saya akhirnya
memberanikan diri memposting karya-karya saya dan juga memberi kritik dan saran
di karya orang lain, walau sepi komentar bahkan jarang yang memberi like. Tapi
saya tak patah semangat, toh saya menulis karena ingin menyalurkan buah
pemikiran saya, jadi saya tak peduli jika ada yang mengomentari dan memberi
like atau tidak sama sekali. Kalaupun karya saya ada yang baca dan bermanfaat
untuk yang alhamdulillah buat saya, menambah tabungan pahala saya dan kalaupun
tak ada yang mengunjungi pun tetap alhamdulillah buat saya, karena saya punya
tempat lain untuk mencurahkan rangkaian kata-kata saya selain di beranda
facebook saya.
Saya tidak pernah memakai akun palsu ataupun hal-hal palsu
lainnya, akun yang saya gunakan di facebook adalah benar-benar asli akun saya.
Buat apa saya memakai akun palsu, toh niat saya bergabung di grup-grup tersebut
baik, ingin belajar dan menuangkan pemikiran saya. Jadi ga ada alasan untuk
saya menyembunyikan identitas, biar semua orang tau siapa saya dan mengapa saya
menulis. Buktinya di tengah keamatiran saya, alhamdulillah di dua event yang
baru pertama kali saya ikuti saya berhasil menang, pertama ada suatu fanspage
bernama IBM motivation yang membuat event fiksi mini. Akhirnya saya nekat ikuti
karena penilaiannya adalah yang paling banyak like di ceritanya yang menang,
tidak sulit, saya posting, saya copy link cerita saya, lalu saya suruh
teman-teman facebook saya untuk memberi like, hasilnya saya menang pulsa 25 rb dan mendapatkan like terbanyak,
walau yang like teman-teman saya semua dan karya saya jauh sekali dari layak,
banyak dosa-dosa yang telah saya buat di tulisan itu. Tapi jurinya menggunakan
sistem seperti itu, maka sah-sah saja jika saya melakukan hal itu, dibilang
tidakobjektif, ya memang... saya pun tidak merasa karya saya di situ bagus,
saya hanya berfikir saya sedang beruntung saja. Mungkin itu salah satu
keajaiban sedekah. Lalu kemudian saya kembali lihat ada yang membagikan
postingan event PUISI TERIMA KASIH IBU, dalam rangka memperingati hari ibu dan
diadakan oleh fans page DOMPET DHUAFA. Lalu saya yang seumur hidup belum pernah
bikin puisi pun nekat ikut event tersebut, penjuriannya pun kali ini objektif
karena ada jurinya dari pihak Dompet Dhuafa. Alhamdulillah ternyata puisi saya
berhasil menjadi 3 puisi terbaik, hadiahnya pun lumayan pulsa 100 ribu dn
sebuah buku berjudul ‘PANGGILAN KEMANUSIAAN’. Dua event pertama yang saya ikuti
dan kedua-duanya menang, lagi-lagi saya menganggap ini hanyalah suatu
keberuntungan belaka. Tapi saya sangat berterima kasih kepada grup KBM yang
telah membuat saya belajar banyak tentang ilmu kepenulisan dan membuat saya tau
tentang event-event kepenulisan.
Lalu hari ini grup yang bernama KBM di pecah menjadi tiga
grup, yaitu KBM premium, KBM pusat dan KBM khusus. Saya bisa saja menulis
keluhan saya ini di grup KBMK, karena di sana bebas berpendapat. Tapi saya
bukanlah penulis yang ingin mencari sensasi ataupun mencari nama, lagipula saya
ingin hidup bebas dan tenang, saya tak ingin karena tulisan saya ini saya jadi
memiliki musuh ataupun orang yang tak menyukai saya. Karena 1000 teman tak akan
pernah cukup dan 1 orang musuh itu terlalu banyak. Jadi biarlah tulisan ini
hanya terpampang di blog milik Kang Dana ini yang sudah berbaik hati
mengizinkan saya menumpahkan rangkaian kata-kata di sini. Banyak yang mengeluh
tentang keputusan Pak Isa yang membagi grup KBM menjadi tiga grup berbeda. Ada
yang bilang kesenjangan sosial, ada yang merasa tak dianggap oleh Pak Isa
bahkan banyak newbi-newbi yang merasa di acuhkan. Hei come on... kalian tau
pepatah di mana bumi di pijak di situ langit di junjung? Grup itu semua milik
Pak Isa, kalau kalian suka ya tinggal ikuti cara mainnya dan menurut saja,
kalau memang kalian merasa benar-benar ingin belajar dengan sungguh-sungguh ya silahkan masuk ke Grup KBM premium, ikuti
syarat-syaratnya, bukankah ada kualitas ada harga, jika anda sekalian ingin
lebih di anggap oleh Pak Isa ya silahkan turuti semua peraturannya, menurut
saya ga sulit kok, bahkan seorang newbie pun bisa. Toh kita hanya perlu
memberikan data diri asli kita? Gampang kan? Atau anda hanyalah akun palsu yang
niatnya Cuma bikin rusuh sehingga permintaaan sesederhana itupun terasa sangat
berat? Lalu anda diminta memberikan komentar dan memberikan like di karya orang
lain di KBM pusat, mau sepuluh ataupun seratus bahkan seribu saya kira itu
sangatlah mudah, toh kita yang memberi... tak akan habis like di FB jika kita
terus berikan (kata mbah wiro). Kecuali jika persyaratan di balik karya kita di
KBM harus mendapat 100 like dan 10 komentar. Baru itu sangat berat, terutama
buat seorang newbie. Tapi Pak Isa tak membuat seperti itu kan? Berarti
peraturan Pak Isa sangat adil baik buat para senior maupun newbie. Kecuali jika
penulis sangat sibuk sehingga merasa dalam sebulan tak sanggup melakukan
syarat-syarat tersebut. Lalu kenapa tidak terima? Bukankah masih ada grup KBM
pusat dimana kita tetap bisa menuangkan semua ide dan pemikiran kita, lalu buat
yang sering mengeluh dan suka hal-hal kontroversi ada KBMK yang bebas menulis apapun
di sana. Bahkan hal-hal yang out of topic. Biarlah mereka yang benar-benar
serius ingin belajar dan menggapai impian menjadi seorang penulis sejati
menimba ilmu di KBM premium sana. Lalu penulis-penulis yang sekedar ingin menyalurkan
hobi, pecinta kebebasan dan belajar tentang ilmu kepenulisan juga mengasah
kemampuan seperti saya bisa tetap melakukannya di KBM pusat. Kemudian bagi
penulis-penulis kontroversial, suka berdebat, ingin bertanya hal-hal di luar
karya tulis, ingin mengeluarkan keluh kesah dan unek-unek, ada KBMK. Betapa
adilnya Pak Isa bukan? Sehingga KBM pusat diharapkan tidak akan terganggu lagi
oleh postingan-postingan OOT dan para newbie yang merasa tak di anggap di KBM
pusat tapi punya niat kuat untuk belajar bahkan dikritik langsung oleh Pak Isa
bisa masuk ke KBM premium. Gampang dan sangat simple toh? Jadi buat apa lagi
mengeluh dan protes? Itu semua grup milik Pak Isa jadi terserah dia mau
melakukan apapun, bikin syarat apapun, bahkan mengeluarkan dan menghapus
siapapun yang dia inginkan... toh ibaratnya itu rumah dia, hak dia mau
melakukan apa dan memilih siapa-siapa saja yang boleh memasuki rumahnya. Bahkan
jika dia mau berpromosi dan melanggar kode etik yang dia buat sendiri bagi saya
pun itu hak dia. Kalau memang ada yaang ga terima silahkan saja buat grup
kepenulisan sendiri dan buat aturan sendiri. Saya menulis di grup KBM selalu
mengikuti aturan-aturan disana, begitu juga dengan grup lain seperti KPKers dan
WAME. Saat saya di suruh mengirimkan biodata oleh admin KPKers saya kirimkan
agar saya bisa menjadi anggota. Ketika di KBM saya harus menulis sesuai EYD
saya lakukan agar saya tetap bisa menulis di KBM, ketika saya dilarang copas di
blog Kang Dana ini pun saya turuti agar saya bisa tetap menulis di sini. Tapi
jika saya menulis di wall facebook saya sendiri saya akan menulis apa yang saya
mau, mau disingkat, hurufnya besar kecil, bahkan mengucapkan kata-kata kotor
dan menulis tanpa spasipun terserah saya, yang penting saya suka, kalau ada
yang ga suka dengan isi wall saya tinggal remove saya bahkan kalau perlu
blokir, lalu kalau ada yang suka silahkan like, komentar atau sekedar baca
saja. Simple kan? Kenapa harus di buat susah? Bukankah di mana bumi dipijak di
situ langit di junjung?
Jadi yang bikin saya heran sebenarnya tujuan kalian menulis
itu apa sih? Sampai segitu repotnya hanya karena Pak Isa membagi grupnya
menjadi tiga langsung seperti orang kebakaran jenggot? Kalau ukuran kesuksesan
kalian hanya sekedar like dan koment, maka saya bisa jamin kalian ga akan
pernah maju. Ukuran kesuksesan kalian
hanya sekedar mentok di banyaknya yang memberi like dan komentar juga pujian.
Lalu kalau ukuran kesuksesan kalian hanya ingin dilirik Pak Isa lalu dibuatkan
buku oleh ANPH lalu berfikir kalian akan terkenal seperti Asma Nadia dan punya
uang banyak. Maka kalian pun saya jamin ga akan pernah maju, iya kalau memang
beruntung bisa benar-benar dilirik dan dibuatkan buku oleh ANPH kalian udah
masuk kategori beruntung lah, lalu kalian memang yakin karya kalian akan
meledak dan laku ribuan copy seperti Andrea Hirata, Asma Nadia, Tere Liye, dll?
Kalau enggak ya kalian ga akan dapet apa-apa, hanya sekedar royalti yang hanya
beberapa persen dari harga buku. Kalau emang mau cari materi kenapa enggak
tulis sendiri, lalu terbitkan sendiri dan edarkan sendiri. Bukankah nanti
keuntungan akan lebih banyak dari hanya sekedar royalti dari penerbit. Kalau
memang karya kalian bagus saya yakin kok bakalan bisa laku walau terbitan
sendiri. Jadilah penulis yang kreatif, contohlah Mbah Jev yang membuat dan memasarkan
sendiri VCD kumpulan puisinya. Buat apa terus berharap, merengek-rengek kepada
para penerbit sukses. Bukankah perjalanan ribuan mil jauhnya dimulai dari
sebuah langkah? Jadi daripada terus merengek dan ingin dilirik alagkah lebih
keren kalau kalian mulai mewujudkan mimpi kalian itu dengan membuat,
menerbitkan dan menjualnya sendiri, pembuatan bisa dilakukan di
percetakan-percetakan yang menjamur di sekitar kita, seperti tempat percetakan
buku yasin, reklame dan majalah, saya yakin mereka bisa jika hanya disuruh
mencetak buku. Lalu pemasaran bisa dibantu oleh teman-teman dan kenalan kita.
Lalu bagaimana dengan proses editor? Bukankah kalian juga belajar tentang cara
menulis yang baik dan benar di KBM dan grup lainnya? Jadi seharusnya kita sudah
tau apakah karya kita layak atau tidak untuk dibuat buku. Tapi menurut saya itu
ga terlalu penting, kalau konsumen suka kenapa enggak? Toh itu kan buku kita
sendiri? Terserah kita mau isinya kaya apa juga, biarkan pembaca yang menilai.
Buktinya di buku karya Raditya Dika saya banyak menemukan kata “ANJING”, “TAI”,
“GOBLOK” dll. Tapi tetap saja buku itu laku. Jadi jangan buat karya kita di
atur-atur oleh penerbit, karya kita adalah milik kita, biarkan apa adanya murni
sesuai ciri khas kita tanpa campur tangan penerbit yang harus kata-katanya
begini, penulisannya begini, jumlah halamannya segini, jumlah kata-katanya
segitu... ah tai kucing! Karya kita ya karya kita, menulis itu kebebasan,
menulis itu curahan hati kita, bukan paksaan orang lain dan sebagainya. Buat apa
karya kita terkenal tapi tidak sesuai apa yang kita mau. Tulislah apa yang
ingin kau tulis!
Bagi saya pribadi, menulis adalah kebebasan, di mana saya
bisa dengan bebas mengungkapkan semua pemikiran dan ide-ide saya dalam
rangkaian kata-kata. Sehingga saya membuat prinsip, apa yang saya tulis harus
bermanfaat untuk orang lain. Sehingga akan membawa manfaat dan pahala juga
untuk saya di akhirat nanti. Saya ga pernah berfikir mencari ketenaran, ingin
dibuatkan buku, atau ingin diberikan like dan pujian. Bagi saya ketika saya
bisa menuliskan apa yang saya ingin tulis, ketika banyak orang yang merasakan
manfaat dari tulisan saya, ketika saya bisa menyalurkan hal yang saya sukai.
Itu sudah lebih dari cukup. Ada yang mau membaca atau tidak bukan masalah, yang
penting saya bisa terus menulis dan melakukan apa yang saya sukai. Justru
sebagai penulis yang baik ketika karya kita dikritik, dihina bahkan dihapus.
Itu menjadi cambuk untuk intropeksi diri dan memperbaiki diri juga belajar
untuk lebih baik lagi. Bukan malah sibuk mencari kambing hitam, siapa yang
menghapus? Siapa yang menghina? Tapi tidak ada peningkatan dalam kemampuan
menulisnya, bahkan attitudenya. Tidak ada gunanya mencari kambing hitam juga,
ujung-ujungnya malah menambah musuh dan membuat kita semakin terlihat bodoh di
depan orang-orang banyak. Mungkin segini saja unek-unek dari seorang penulis
amatir yang sedih melihat mental-mental penulis lainnya yang masih ababil. Yang
masih haus pujian dan pembenaran. Suatu kebahagiaan tersendiri jika suatu saat
nanti saya bisa menemukan penulis yang pemikirannya sejalan dengan prinsip
saya, mungkin nanti kami bisa jadi dekat dan akrab. Walau sampai saat ini belum
saya temukan.Tak lupa saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk Pak
Isa yang telah mengizinkan saya menulis dan belajar di grup KBM nya, juga Pak
Jumari Haryadi Kohar yang mengizinkan saya belajar dan menulis di grup KPKers
nya dan tak lupa Kang Dana yang sudah menizinkan lapak blognya ini saya kotori
dengan rangkaian kata-kata saya. Suatu kehormatan tersendiri buat orang seperti
saya bisa mengenal orang-orang hebat dan baik seperti kalian.
Bekasi, 11 Januari 2015
Menarik, sama dengan yang saya alami. Sama tapi tak serupa.
ReplyDeleteSungguh ini nasibku juga BOyyyyyyyyyyyyyyyyyy!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
DeleteKAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.
ReplyDeleteKAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.
Yuup awal selangkah demi selangkah dan ahirnya melangkahi
ReplyDelete