Bersyukurlah jika Anda orang susah. Kehidupan susah lebih susah celaka. Sebaliknya kehidupan mudah lebih mudah celaka. Pssst, jangan dulu mengeluarka dalil "kefakiran mendekatkan kepada kakafiran", itu celaka urusan lain. Ini urusan lalu lintas.
Ambil contoh jalan. Dulu, waktu jalan masih berbatu-batu, jarang sekali terjadi kecelakaan. Sekarang, jalan sudah hotmik, mobil dan motor bisa melaju kencang. Banyak terjadi kecelakaan.
Trus motor metik. Motor jenis ini banyak memberi kemudahan. Tanpa ada main kaki, cukup gas gas gas dengan tangan. Sebuah survei--eh ini cuma survei obrolan dengan teman--mengatakan, sebagian besar kecelakaan motor banyak terjadi pada motor metik.
Orang tidak punya motor, hidupnya susah, ke mana-mana jalan kaki, tapi dia susah celaka. Dua orang jalan kaki tabrakan, paling nongnong tarang. Tapi orang berkendaraan, tabrakan, bisa korban parah.
Pesawat terbang itu kemudahan. Dari pulau- ke pulau, dari provinsi ke provinsi, dari negara ke negara, bisa sampai lebih cepat. Tapi bagaimana? Pesawat terbang lebih mudah mencelakakan. AirAsia hilang, ditemukan berantakan, korbannya juga berantakan. Pagi ini juga, suara.com memberitakan, sekeluarga menginggal jatuh dari pesawat, tapi seorang anak kecil selamat. Tadi baca sekilas, pas mencari lagi tidak ketemu.
Itu saja yang bisa saya sampaikan. Kemudahan lebih mudah memakan korban. Jadi, bersyukurlah jika Anda hidup susah. Jadi, jika Anda hidup mudah, berusahalah jadi orang susah!
Hehe.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Haha...Betul juga analoginya Mas...
ReplyDelete