Buku Leadership and Self-Deception (Berpikir di Luar Kotak)

Hanya sedikit buku yang mempertahankan saya membacanya sampai tamat, apalagi sampai membacanya berulang-ulang. Dari yang sedikit itu antara lain buku ini: Berpikir di Luar Kotak. Buku luar biasa, menurut saya. Entahlah menurut orang lain. Namun endorsmen di cover depan, belakang dan bagian dalam buku ini menandakan, jika buku ini, disukai pula oleh banyak orang. 

Penyajiannya itulah yang menarik minat saya. Disajikan dalam bentuk cerita. Bukan sekedar cerita, melainkan cerita yang fokus. Mendalami sebuah kasus, kapan sebuah organisasi mulai kacau. Atau lebih tepatnya, kapan seseorang mulai merasakan ketidaknyamanan dalam sebuah organisasi. Buku ini katakan, itu dimulai saat seseorang mengkhianati dirinya sendiri.

Sebagaimana diceritakan Bud, salah satu tokoh dalam cerita di buku ini, mengkhianati diri yang dimaksud adalah, tidak melakukan apa yang diri rasa perlu dilakukan kepada orang lain. Dengan sangat sederhana namun efektif, Bud mencontohkan dirinya bangun tengah malam mendengar anaknya nangis. Perasaan dia mengatakan, dia harus bangun dan meredakan tangis anaknya. Namun perasaan itu dia khianati. Maka, dari sana timbul berbagai pandangan negativ kepada istrinya, Nancy. Setelah rasa harus bangun dan mengurus anaknya dia khianati, Bud memandang istrinya pemalas, tidak pengertian, tidak menghargai, tidak sensitif, berpura-pura, ibu yang buruk, istri yang buruk, karena tidak bangun dan mengurus anaknya. Sementara Bud, memandang dirinya sendiri sebagai korban, pekerja keras, sudah kerja seharian masih juga harus terbebani kewajiban mengurus anak. Bud memandanga dirinyalah yang penting, istirahatnyalah yang penting, karena besok dia akan kembali kerja. Bun juga memandang dirinya baik hati, peka dengan kebutuhan orang, seorang ayah yang baik, seorang suami yang baik.

Dengan kata lain, pengkhianatan diri itu membuat Bud, jadi membesar-besarkan kesalahan istrinya, membesar-besarkan kelebihan diri sendiri, membesar-besarkan nilai-nilai yang membenarkan pengkhinatan diri, dan menyalahkan. 

Yang menjadi pertanyaan, apa yang membuat pengkhianatan diri itu terjadi?

Berpikir di dalam kotak. 

Berpikir di dalam kotak adalah berpikir dengan memandang segalanya dari sudut pandang sendiri, dan tidak keluar mencoba berpikir dari sudut pandang orang lain. Dan karenanya, cara berpikir di luar kotak adalah, mencoba berpikir dari sudut pandang orang lain. Dengan memandang orang lain sebagai manusia apa adanya, meraba pemikirannya, meraba perasannya. 

Ini buku pengajaran tentang kepemimpinan, manajemen organisasi, sikap, dan etika di dunia kerja yang bagusnya, tidak tersaji dalam konsep yang berat. Ringan, tersaji dalam cerita.

Bukan sekedar kepemimpinan, dari buku ini pun saya mengambil pelajaran, bahwa pembatasan diri itu sebuah kekuatan. Pembatasan diri adalah cara supaya sesuatu bisa dibahas secara mendalam. Buku ini membatasi diri dalam pembahasan tentang berpikir di dalam kotak dan bagaimana caranya keluar dari kotak itu. 

Sebagian besar buku membasa kiat terlalu banyak. Menyajikan kiat terlalu banyak. Dan itu sangat membebani pembaca. Harus menghafalkan terlalu banyak hal. Itu juga membosankan pembaca, karena dengan terlalu menyajikan banyak hal, membuat banyak hal yang disajikan itu hanya kutipan dari buku lain dan pendapat orang lain, yang sudah umum dan sering orang lain dengar. 

Buku bagus membatasi pembahasan pada satu hal.

Novel bagus juga begitu, menurut saya, adalah novel dengan fokus bahasan kasus terbatas. Satu kasus saja, namun dibahas secara jelas dan mendalam.

Fokus adalah kekuatan. Dan supaya fokus, harus dibuat pembatasan.  

Selain itu, masih banyak hal saya dapatkan dari buku ini. 

Benar-benar mengesankan. Saya pinjam buku ini sampai berulang-ulang. Entah sudah berapa kali. Stephen R. Covey pun memberikan pendapatnya, "Mendalam...memikat..penuh pencerahan. Saya sangat merekomendasikan buku ini."

"Sederhana...jernih...ampuh. Dengan pengalaman bertahun-tahun dalam kepemimpinan, pengembangan organisasi, dan pelatihan, saya terkejut menemukan sesuatu yang menohok saya sangat dalam." (Janet Steinwedel, Derektur Leadership and Employer Development)

"Konsep dalam buku ini sangat am,puh. Konsep-konsep itu sangat mendasar untuk meraih kesuksesan baik di lapangan bola, kantor, atau mungkin yang paling penting di rumah. Bacalah buku ini dan Anda akan memahami apa yang saya maksud." (Steve Young)

Related Posts:

0 Response to "Buku Leadership and Self-Deception (Berpikir di Luar Kotak)"

Post a Comment