Sudah memberingkan badan di kasur, sudah menyamping, dia bangun lagi. Dia keluhkan perutnya, mengapa mulas tak jelas.
Saya katakan, "Tapi mulasnya jelas di perut kan? Tidak di kepala?"
Dia tidak menjawab. Dia malah curhat.
"Awal mula aku ke Jakarta, aku tidak bisa menyesuaikan diri. Tempat buang air besarnya itulah, sambil duduk, aku tak biasa. Jadi nggak keluar-keluar begitulah." kisahnya dalam logat jawa.
"Terus kamu tongkrongin?" susul saya.
"Iya, teman saya bahkan ada yang sampai tempat itunya pecah, gara-gara ditongkrongin."
Akakakak.
Akakakak.
0 Response to "Cerita Richie Susah BAB"
Post a Comment