Ada penulis yang kedatangannya hanya ingin menyerang orang lain dan membuat permusuhan. Itu ditunjukkan dengan kegemaran mereka menyerang postingan orang lain yang dianggapnya ramai.
Mereka lebih bernafsu membuat kritikan daripada memberikan penghargaan. Mereka tidak punya greget rasa ingin berbagi ilmu menulis, sebab nafsunya hanya ingin membangun kekacauan dan debat tak berkesudahan. Dan demi ambisinya, mareka sampai susah payah mengeluarkan berbagai dalil dan argumenntasi ilmiah.
Jika memang niatnya baik, harusnya, harusnya pengetahua itu mereka gunakan buat memberi kritikan dan pesan kepada karya tulis masuk. Namun karena memang tadinya juga tidak punya niat ke arah, karena mungkin nafsunya tidak seleram jadinya ya mereka lebih suka menyerang dan menimbulkan perdebatan.
=======================
Itu serangkaian kalimat yang terlintas di pikiran saya saat mengingat orang-orang menjengkelkan. Bagaimana caranya menghadapinya?
Orang-orang seperti itu tidak usah dihadapi. Damai saja kita berkarya. Fokus kepada tujuan dan cita-cita kita. Jika saya ingin mengusung cinta dan kedamaian, maka fokus saja kepada tema cinta dan kedamaian. Banyak membaca tentang ini, merenung tentang ini, mengambil hikmah tentang ini, dan menulis tentang ini. Website dari Arvan Pradiansyah misalnya, yang mengajarkan cara hidup bahagia, atau artikel-artikel Gede Prama, layak sekali saya baca. Tulisan-tulisan mereka banyak mengajarkan keheningan, kedamaian, dan kebahagiaan, sangat layak saya baca.
Oh ya, dalam tas saya juga ada buku Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya. Buku itu juga mengajarkan cinta dan kedamaian, dengan hikmah-hikmah lucu, anekdot, dan berbagai pelajaran dari kehidupan.
Bagaimana dengan Al-Qur'an?
Ya Allah ampunilah saya, selama ini saya jarang membaca, padahal kedamaian dan rasa cinta yang nyata dan cepat terasanya hanya terjadi setelah saya membaca Al-Qur'an.
Oh diriku yang baik dan budiman, tentu saja Al-Qur'an harus jadi buku wajib yang kamu baca.
Tetaplah mengarah kepada satu tema, dan membaca segala hal tentang itu. Karena sesedikit apapun yang saya baca, jika fokus, maka bacaan itu akan bermakna.
0 Response to "Fokuslah Kepada Satu Tema"
Post a Comment