HADIAH UNTUK EMAK
Oleh : Arev Culle'
Tanpa terasa sekarang sudah memasuki tahun
2015, makin tua saja rasanya diriku ini. 27 tahun sudah kuhabiskan jatah
hidupku di dunia ini. Begitu banyak hal indah dan menyeramkan yang sudah
kulalui. Dari kisah FTV sampai kisah dunia lain. Ratusan mimpi-mimpiku pun telah berhasil kucapai. Hanya satu yang
selalu membuatku sedih, gundah gulana, galau, ngambaaaaaang. Di usiaku yang
hampir kepala tiga ini belum juga kutemukan tambatan hati yang bisa mendamaikan
hidupku. Baik dikala ku senang, susah, sedih, marah, mules, sakit gigi, bahkan
saat bahagiaku. Sebut saja aku jones. Bahkan mungkin aku bisa diberi julukan
JKT 48, "Jomblo Kurang Tampan 4 kali nembak 8 kali ditolak". Nah
loh...
Oh iya, namaku Arifin Putra, biasa teman-teman
memanggiku Ipin. Aku ini lelaki tulen, sumpah enggak pera sama sekali kaya beras raskin. Empuk
dan kenyal juga nyaman dipakai tapi aku tak bersayap. Hobiku ngupil, jajan di SD,
nonton dan menulis. Kenapa ngupil? Karena ngupil itu adalah kegiatan yang
sakral dan suci. Sama seperti mandi dan wudhu, membersihkan kotoran-kotoran
dari tubuh kita (kecuali kotoran di otak). Filosofi upil itu mengajarkan kita
untuk ikhlas, ikhlas membuang apa yang sudah kita cari dengan susah payah.
Karena kembali lagi, semua hal di dunia ini adalah milik Allah SWT, jadi enggak
perlu merasa memiliki sebegitu besarnya, bahkan ketika membuang upil dan tiba-tiba
ada yang memungutnya pun aku ikhlas. Seperti halnya mantan yang telah kita
buang, lalu dipungut teman kita, ikhlaskan saja mbloooo, masih banyak upil di
hidung, ehhh...
Lalu kalau hobiku yang suka jajan di SD,
itu hanyalah trik menghemat keuangan saja, karena terjadi perbedaan harga yang
signifikan makanan yang dijual di tempat umum dengan yang di SD, sebagai contoh
sebungkus nasi kuning dengan takaran tiga centong nasi berikut kacang, mentimun
dan telur dadar iris tipis-tipis bisa kita dapatkan dengan harga 3000 rupiah di
SD, sementara di tempat umum dengan porsi yang sama persis dihargai 5000
rupiah. Selisih 2000 rupiah yang sangat berharga, karena bisa dipakai untuk
membeli es teh manis dan sebuah piscok di SD yang masing-masing seharga 1000 rupiah.
Sehingga banyak APBN yang bisa kita hemat, tanpa harus mengurangi subsidi BBM.
Jadi pesan moralnya, mari kita galakkan jajan di SD. Hip... hip... huraaaay!
Ah kembali ke topik, dikarenakan banyaknya
teman-temanku yang sudah menggendong anak, bahkan cucu. Membuat hasrat dalam
diriku semakin menggebu-gebu ingin mencari pendamping hidup. Alasan utamanya sih
karena emak sudah berkali-kali nelpon nanyain kok tangan dia gatel mulu ya?
"Kanan atau kiri mak?" Tanyaku.
"Dua-duanya pin!" Jawabnya dengan
yakin.
Ah gawat ini, pertanda buruk berarti.
Biasanya hanya tangan kanannya saja yang gatel, itu artinya sedang butuh duit. Jadi
aku harus segera mengirimkanya, sementara kalau tangan kirinya gatel juga
berarti ia kepingin gendong cucu. Ahhh benar-benar gawat. Bisa durhaka aku
kalau sampai tak memenuhi keinginan beliau. Bagaimanapun bengisnya aku, aku ini
adalah anak yang nurut sama emak, karena aku sangat percaya kalau surga itu ada
di telapak kaki ibu. Kalau di telapak kaki Bapak adanya mata ikan. Sementara di
telapak kakiku adanya bekas kutu air.
Akhirnya aku membuat target, dalam 30 hari
ini aku akan mencari calon istri. Istri yang membuatku tak lagi merasakan
perihnya makan mie rebus setiap tanggal tua, istri yang membuatku tak lagi
memeluk meluk guling yang kuberi nama Aura Kasih dan istri yang membuatku tak
lagi ngobrol sama simi-simi kalau kesepian. Sehingga kuputuskan untuk meminta
bantuan sahabat dekatku Rika. Kenapa aku memilih dia? Karena dia punya banyak
teman-teman wanita yang baik, yang soleh, yang anggun seperti dirinya. Bukankah
jika ingin mencari ikan kita harus ke pasar ikan? Jangan malah pergi ke pasar buah. Maka dari itu pergi menemui Rika dan meminta bantuanya adalah
keputusanku yang paling baik. Langsung menemui penjual ikan segarnya. Zehahahaha
(tertawa crispy).
Jadi hari ini, 5 Januari 2015. Aku akan
menghubungi Rika untuk dicarikan calon jodoh sehingga tanggal 5 Februari 2015 aku
sudah siap dengan satu orang calon yang akan kunikahi dan kuhadiahkan untuk
emakku tercinta. Doakan saya ya pemirsa (pakai gaya benteng takeshi).
Kisahnya kreatif sekali, imajinasinya bebas, namun membumi. Siapa pun bujangan membaca ini, akan merasa ini adalah kisahnya sendiri..................Suka buangetzzz
ReplyDeleteLanjutkan...
Enak dibaca....
terima kasih telah ditambahkan gambar, jadi lebih menghidupkan cerita...^^
ReplyDeleteSipTeruskan Ang
DeletePembaca selalu menunggu!
Tidak semua orang diberi karunia kemudahan menyusun kata. Saya perhatikan Anda cukup cepat mengekspesikan cerita. Ini nikmat besar Ang....semoga Aang memanfaatkan nikmat ini hingga Aang menamatkan novel Aang
ReplyDelete